Rabu, 26 Desember 2012

Tugas Novel saya

Putri Meriska

Pada suatu hari, hiduplah seorang gadis cantik sholeha yang bernama Putri Meriska. Putri Meriska tinggal disebuah hutan yang jauh dengan rumah penduduk. Dia tinggal ditenggah-tengah hutan. Hutannya itu  bernama hutan rimba daki. Putri Meriska tinggal bersama Kakak perempuannya dan adik laki-lakinya. Kakak perempuannya bernama Marenta dan adik laki-lakinya bernama Michael.  Mereka tidak tinggal bersama kedua orang tua mereka, karena kedua orang tua mereka sudah meninggal dunia sejak mereka masih kecil. Lalu, karena mereka tidak mempunyai saudara lagi, mereka terpaksa hidup mandiri dihutan. Mereka tinggal di sebuah rumah yang cukup besar, tetapi bentuknya sangat sederhana, karena rumahnya dari peninggalan orang tua mereka. Rumahnya hanya  ada enam ruangan yaitu, satu ruang tamu, satu ruang dapur, satu ruang tempat sembahyang, dan tiga ruang tempat tidur. Mereka tidak mempunyai kamar mandi, karena itu mereka selalu mandi di sungai atau di air terjun yang tidak jauh dengan rumahnya.

Putri Meriska sekarang ini sudah berusia 17 tahun. Dan sedangkan kakak perempuannya Merenta berusia 21 tahun, dan adik laki-lakinya Michael sedang berusia 13 tahun. Kerena mereka anak yatim piatu dan sudah terbiasa hidup sendiri, mereka sekarang hidup dengan sangat mandiri. Setiap hari mereka sudah mengetahui pekerjaan mereka masing-masing. Pagi-pagi sekali sekitar pukul 5 pagi Putri Meriska, kakak permpuannya Marenta, dan adik laki-lakinya michael sudah bangun. Setelah itu, mereka bersama-sama pergi mengambil air wudhu ke sungai yang tidak jauh dengan rumahnya. Dan kemudian mereka sholat berjama’ah di ruang sembahyang bersama. Setelah sholat berjama’ah, Putri Meriska dan kakak perempuannyanya Marenta pergi untuk mencari makanan dan kayu bakar di sekitar pinggir hutan rimba daki. Sedangkan adik laki-lakinya Michael mengambil air di air terjun yang tidak jauh dengan rumahnya dengan menggunakan ember. Karena rumah mereka di tengah-tengah hutan, mereka harus menempuh perjalanan hingga mencapai 2 km untuk sampai kepinggir hutan. Dan biasanya dalam perjalanan 2 km itu, mereka berjalan kaki dan menempuh waktu selama 20 menit. Setelah selesai mengambil makanan, buah-buahan, sayur-sayuran dan kayu bakar, kemudian mereka pulang. Setelah sampai dirumah dan adik laki-lakinya Michael sudah selesai mengamil air, mereka berdua kemudian memasak bersama. Lalu mereka makan bersama di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Dan kemudian Putri Meriska menyapu halaman rumah. Sedangkan kakak perempuannya Marenta mencuci piring dan adik laki-lakinya Michael mandi ke sungai. Dan seperti itulah aktifitas mereka setiap hari nya.

Suatu ketika, ketika pagi-pagi sekali  kakak perempunan Putri Meriska,yaitu Marenta sedang sakit demam. Kemudian, Putri Meriska mencari kayu bakar, dan mencari makanan sendirian. Sekalian untuk mencari obat-obat tradisional untuk kakak perempuannya Marenta. Di perjalanan, ketika Putri Meriska melihat-lihat daun untuk obat tradisonal, Putri Meriska bertemu dengan seorang lelaki yang tampan dengan menaiki kuda. Lelaki itu menjalankan kuda dengan santai dan lelaki itu melihat Putri meriska. Kemudian lelaki itu menghampiri Putri Meriska dan bertanya kepada Putri Meriska. Lelaki itu bertanya, “ Siapa namamu nona cantik? Dan kamu tinggal dimana?”. Kemudian Putri Meriska menjawab, “ Saya bernama Putri Meriska. Saya tinggal di tengah hutan rimba daki ini. Dan siapa nama kamu ?” Kemudian lelaki itu menjawab, “ Saya bernama pangeran Ramosh, saya seorang pangeran dikerajaan Prince.” Pangeran Ramosh adalah seorang pangeran yang bijaksana, baik hati, ramah tamah dan tidak sombong kepada semua orang .  Dan setelah itu, mereka berdua berbincang-bincang bersama . Dan ternyata mereka berdua saling menyukai saat mereka pertama bertemu tadi. Tetapi mereka tidak saling buru-buru dan jujur untuk mengatakan itu semua, karena mereka baru pertama kali bertemu dan tampaknya masih malu-malu.
  
Putri Meriska tidak lupa dengan kakaknya  Marenta. Kemudian, Putri Meriska berbicara tentang kakaknya Marenta kepada pangeran Ramosh . “ Pangeran Ramosh, aku mempunyai seorang kakak perempuan, kakak perempuanku ini bernama Marenta. Dia sekarang itu sedang sakit demam. Dia sekarang sedang tidur dirumah. Apakah anda bisa membantuku untuk mencari obat nya?”, kata Putri Meriska. Mendengar itu, walaupun baru pertama kali bertemu, pangeran Ramosh ingin membantu Putri Meriska. Dia berniat mengajak Putri Meriska untuk ke Istananya dan mengambil obat yang ada di Istananya. Jawab pangeran Ramosh, “ Aku bisa membantu kamu, tapi bukan sekarang waktu nya. Aku sekarang sedang ingin berburu binatang, yaitu rusa. Ma’af, ya! Bagaimana kalau nanti siang? Aku akan mengajak kamu ke Istana ku. Apakah kamu mau pergi ke Istana ku? Sekalian kamu melihat istana ku. Istana ku tidak jauh dari hutan ini.” Lalu Putri Meriska menjawab, “ Ya sudahlah, aku mau ke Istana kamu nanti siang. Aku juga sekarang ini ingin mencari makanan dan kayu bakar dipinggir hutan sana.” Kemudian, mereka berjanji untuk bertemu di pinggir hutan di siang hari. Setelah itu, karena mereka berdua saling sibuk, mereka berdua saling berpamitan untuk pergi ke tujuan mereka masing-masing. Putri Meriska mencari makanan dan pangeran Ramosh berburu binatang rusa.

Karena sudah terlalu lama berbincang-bincang dengan pangeran Ramosh dan hari sudah menjelang siang , Putri Meriska berlari-lari dengan cepat kepinggiran hutan untuk mencari makanan dan kayu bakar. Putri Meriska berlari-lari hingga jatuh bangun. Setelah sampai dipinggir hutan, Putri Meriska langsung mengambil makanan, yaitu buah-buahan,sayur-sayuran dan  mengambil kayu bakar. Putri Meriska mengambil makanan dan kayu bakarnya agak terlalu lama karena biasanya dia bersama kakak perempuannya Marenta, sedangkan sekarang hanya sendirian. Setelah selesai mengambil makanan, buah, sayur-sayuran dan kayu bakar, Putri Meriska lekas pulang karena dia kasihan kepada kakak perempuannya Marenta karena belum dibuatkan makanan.

 Setelah sampai dirumah ternyata, adik Putri Meriska sudah membuatkan kakanya Marenta minuman teh hangat. Itu membuat Putri Meriska senang dan lalu dia mengatakan terimakasih kepada adik laki-laki nya Michael. Setelah itu, Putri Meriska langsung memasak dengan capat sekali. Putri Meriska membuatkan kakaknya Marenta bubur untuk dimakan. Sedangkan adiknya dibuatkan sayur. Kemudian, Purti Meriska kekamar kakak nya Marenta, dan  berniat ingin menyuapkan kakak nya. Di kamar kakaknya Marenta, Putri Meriska menyuapkan kakaknya Marenta sambil bercerita tentang seorang lelaki yang sangat tampan yang bertemu dia pagi tadi. Putri Meriska bercerita, “ Kak, tadi waktu aku sedang ingin melihat-lihat obat tradisional demam, aku bertemu dengan seorang lelaki yang sangat tampan, baik hati, dan tampaknya tidak sombong. Kak, dia itu adalah seorang pangeran di kerajaan Prince. Dia bernama pangeran Ramosh. Kemudian, aku bercerita tentang kakak, bahwa kakak sekarang sedang sakit. Dan dia akan membantu kita kak? Dan, siang  ini aku diajak pangeran Ramosh ke Istananya . Aku sudah berjanji untuk ikut ke Istananya. Dan kita sudah janjian dipinggir hutan rimba dika sana, tempat kita biasa mengambil makanan dan kayu bakar. Bagaimana menurut kakak? Apakah kakak setuju atau tidak kak? “. Jawab kakaknya Marenta, “ Ya, kakak sebenarnya setuju sih! Itukan demi kebiakan kakak juga. Tapi kan, kamu baru kenal dengan pangeran Ramosh sekali? Apakah kamu tidak takut? Apakah dia benar-benar baik pada kamu?”. Kemudian, Putri Meriska menjawab, “ Aku yakin kak, pangeran Ramosh adalah seorang lelaki yang baik hati, sudah kelihatan dari sorot matanya, dan sepertinya aku menyukainya.” Lalu kakaknya Marenta berkata, “ Ya sudah. Terserah kamu saja, kakak tahu kamu sudah besar dan sudah bisa jaga diri sendiri. Kakak hanya berpesan jaga diri kamu baik-baik dan jagalah juga adik kita Michael yang masih kecil.” Putri Meriska menjawab.” Iya kak. Aku akan menjaga diriku dan berusaha menjaga adik kita dengan baik.” Setelah itu mereka berbincang-bincang sampai makanan kakaknya Marenta habis.

Setelah makanan bubur kak Marenta sudah habis, Putri Meriska keluar untuk mencuci piringnya. Dan, ketika baru menutup pintu kamar kak Marenta, Putri Meriska sudah dipanggil adiknya Michael. Ternyata, Michael sudah mendengar semua pembicaraan yang telah dibicarakan Putri Meriska dan kakaknya Marenta tadi. Sepertinya, Michael marah dengan kakaknya Putri Meriska. Dia marah karena dia tidak mau ditinggalkan oleh kakanya Putri Meriska. Karena dia sudah ditinggalkan ayah dan ibunya waktu dia masih kecil. Dan itu membuat adik Putri Meriska, yaitu Michael menutup diri dan enggan bercerita tentang pribadi nya kepada semua orang termasuk kakaknya sendiri. Kemudian Putri Meriska menjelaskan kepada adiknya Michael untuk tidak takut, karena kakaknya tidak akan meninggalkan nya. Setelah menjelaskan semuanya, dan setelah jelas semuanya , Putri Meriska mencuci piring lalu bergegas mandi.

            Setelah mandi, Putri Meriska berdandan cantik dan memakai kerudung. Kemudian, karena Putri Meriska takut pangeran Ramosh menunggu terlalu lama di pinggir hutan, Putri Meriska bejalan dengan cepat, sambil berlari menuju ke pinggir hutan. Ternyata,setelah sampai dipinggir hutan pangeran Ramosh nampaknya belum datang. Lalu, Putri Meriska duduk diatas batu yang sangat besar, sambil menunggu pangeran Ramosh. Selama 15 menit Putri Meriska mondar-mandir dipinggir hutan sambil menunggu-nunggu pangeran Ramosh. Dan tak terasa 30 menit sudah berlalu, Putri Meriska masih saja bersabar untuk menunggu pangeran Ramosh. Dia tadinya berfikiran positif bahwa pangeran Ramosh mungkin sedang berhalangan untuk pergi.Tapi,  karena sudah 60 menit dia menunggu,  Putri Meriska berfikir negative. Lalu, Dia teringat kepada pesan kakanya tadi pagi. Dia berfikiran bahwa pangeran Ramosh mungkin sudah membohonginya tadi pagi dan tidak akan datang  ke pinggir hutan rimba dika ini.

            Setelah itu, dia berbalik badan dan berniat akan pulang. Ketika akan melangkahkan kakinya yang pertama kali, ternyata pangeran Ramosh datang dengan kuda nya dan memanggil Putri Meriska dengan keras sambil menjalankan kudanya dengan cepat. Pangeran Ramosh berkata, “ Putri Meriska....Putri Meriska.....Putri Meriska.....Putri Meriska....! Tunggu saya , ma’afkan saya karena sudah membuat kamu menunggu terlalu lama di sini. Saya tadi habis berburu binatang rusa, dan setelah itu saya pulang ke Istana bersama prajurit saya. Dan saya tadi lupa telah berjanji kepada mu siang ini. Ma’afkan saya Putri Meriska.”  Dan kemudian Putri Meriska berbalik badan, lalu dia senyum kepada pangeran Ramosh. Kemudian Putri Meriska menjawabnya, “ Apa....Aku telah mema’afkan kamu pangeran Ramosh. Aku tahu pasti kamu akan datang kesini.” Setelah itu Putri Meriska diajak pangeran Ramosh untuk menaiki kuda nya. Dan setelah Putri Meriska duduk di belakang pangeran Ramosh, pangeran Ramosh memerintahkan Putri Meriska untuk memegang badannya agar tidak jatuh ketika kuda nya nanti melaju dengan kencang. Setelah itu, mereka berdua ke Istana Prince tempat tinggal pangeran Ramosh.

            Ditengah-tengah perjalanan, sampai di luar hutan di dekat rumah penduduk, pangeran Ramosh memberhentikan kuda nya. Di tempat ini, pangeran Ramosh menunjukkan Istana Prince yang sudah nampak terlihat jelas dari jauh. Kemudian, pangeran Ramosh melanjutkan perjalanannya menuju Istana. Sampai dipintu masuk Istana, Putri Meriska dan pangeran Ramosh disambut dengan meriah oleh keluarga kerajaan. Kerajaan Prince ini sangat menghormati tamu yang sedang bertamu kerumah mereka. Sampai di Istananya, Putri Meriska lansung disungguhi makanan oleh Ayah dan Ibunya pangeran Ramosh, yaitu Raja Jukorta dan Ratu Wilhelmina. Lalu, Raja Jukorta ayah pangeran Ramosh, membisikkan pangeran Ramosh. Dia berkata, ” Siapa gadis cantik ini nak? Rumah dia dimana? Apakah kamu nenyukainya? “ Kemudian pangeran Ramosh menjawab, ” Dia itu bernama Putri Meriska. Dia adalah seorang gadis yang tadi siang tidak sengaja aku temui di hutan. Dia tinggal tengah-tengah hutan rimba daki yah. Iya aku menyukainya. Apakah ayahanda setuju dengan ku?” Dan lalu Raja Jukorta menjawab, “ Ya, kalau ayahanda teserah kamu saja nak! Yang menjalankan kan kamu bukan Ayahanda.” Kemudian mereka berdua saling tertawa dengan keras.

            Setelah itu pangeran Ramosh memerintahkan pembantu-pembantunya untuk mengambilkan obat demam yang manjur. Kemudian, pangeran Ramosh memberikan obatnya kepada Putri Meriska. Selama diambilkan obat, Putri Meriska bertemu dengan seorang perempuan, dan kemudian mereka mengobrol-ngobrol. Ternyata, perempuan itu adalah kakak kandung pangeran Ramosh. Sepertinya kakak pangeran Ramosh sombong,dan sifat kakaknya itu berbeda sekali dengan pangeran Ramosh adiknya. Dan dia juga tidak menyukai Putri Meriska. Dia adalah bernama Sekar Arum. Dia sering dipanggil Putri Sekar oleh keluarganya. Dia juga sepantaran dengan kakaknya Marenta, yaitu berusia 21 tahun. Setelah lama berbincang-bincang dengan keluarga pangeran Ramosh, lalu Putri Meriska pamit untuk pulang karena hari sudah mulai sore.

            Setelah pamitan dengan kedua orang tua pangeran Ramosh dan keluarganya, kemudian Putri Meriska pulang diantarkan pangeran Ramosh dengan menggunakan kuda. Ditengah perjalanan Putri Meriska berkata,” Pangeran, aku diantarkan sampai di pinggir hutan rimba saja.” “Hari sebentar lagi akan hujan, aku tidak tega mengantarkan gadis secantik dirimu sampai ke pinggiran hutan saja. Tak apalah aku kehujanan, yang penting kamu tidak kehujanan. Sekalian aku ingin mengetahui rumah kamu Putri Meriska.”, jawab  pangeran Ramosh. Kemudian Putri Meriska berkata, “ Terimakasih pangeran Ramosh. Kamu sangat baik padaku. Entah apa yang bisa aku ucapkan untuk berterima kasih padamu. Padahal kita baru saja kenal hari ini, tapi kita sudah seperti kenal lama. Sekali lagi terima kasih pangeran Ramosh.”  Lalu, pangeran Ramosh berkata, “ Tak apalah, inikan sudah kewajiban manusia untuk saling tolong-menolong Putri Meriska. Sekarang kita harus belok mana?” Setelah mereka berbincang-bincang, mereka ternyata makin nyambung karena mereka mempunyai sifat dan watak yang sama.

            Tak terasa sudah sampai didepan rumah. Setelah sampai dirumah Putri Meriska, Putri Meriska memberi salam, dan ternyata yang membukakan pintu adalah adikknya Michael. Kemudian Putri Meriska langsung menuju dapur untuk mengambilkan air hangat untuk obat demam kakaknya untuk diminum. Setelah itu Putri Meriska memberikan obat kepada kakaknya Marenta. Ternyata Putri Meriska lupa mempersilahkan pangeran Ramosh untuk masuk ke dalam rumahnya. Setelah memberikan obat kepada kakaknya , Putri Meriska mempersilahkan masuk pangeran Ramosh dan mengambilkan air minun untuk pangeran Ramosh. Setelah airnya diminum, pangeran Ramosh berpamitan untuk pulang. Dia juga berpamitan pulang dengan kakaknya Marenta. Dan sebelum pulang, Putri Meriska mengatakan ucapan terima kasih lagi kepada pangeran Ramosh, setelah itu baru pangran Ramosh pulang.

            Keesokan harinya, ternyata pangeran Ramosh bertamu kembali kerumah Putri Meriska. Kali ini dia bertamu tidak hanya sendiri, tetapi dikawal dengan beberapa prajurit nya. Pangeran Ramosh bertamu kerumah Putri Meriska  dengan membawa satu ekor rusa. Pangeran Ramosh membawa satu ekor rusa karena dia baru saja menangkap hewan buruannya itu dekat rumah Putri Meriska, lalu pangeran Ramosh berniat bertamu ke rumah Putri Meriska dengan membawa satu ekor rusa. Dirumah Putri Meriska, pangeran Ramosh memerintahkan prajurit-prajurit nya untuk memasak daging rusanya. Setelah dagingnya dimasak, dan sudah matang, mereka makan bersama-sama. Putri Meriska mengajak adiknya Michael dan kakaknya Marenta untuk makan. Kakaknya Marenta diajak karena kakaknya sudah sembuh dari sakit demam. Setelah makannya habis, kemudian pangeran Ramosh dan prajurit-prajurit nya berpamitan untuk pulang.

            Keesokan harinya lagi, pangeran Ramosh pergi kerumah Putri Meriska. Dan mulai sejak saat itu, pangeran Ramosh sering pergi kerumah Putri Meriska. Karena pangeran Ramosh ingin mengetahui lebih jauh lagi watak dan sifat Putri Meriska. Suatu hari ketika hari ulang tahun Putri Meriska tiba, pangeran Ramosh datang kerumah Putri Meriska malam-malam. Kemudian, pangeran Ramosh memberikan hadiah ulang tahunnya kepada Putri Meriska, yaitu sebuah gaun yang berwarna merah muda yang sangat indah. Dan ternyata tidak hanya hadiah saja yang pangeran Ramosh berikan kepada Putri Meriska, ternyata pangeran Ramosh juga mengatakan semua isi hatinya yang paling dalam kepada Putri Meriska yang telah terpendam selama berbulan-bulan dan kemudian pangeran Ramosh mengajak Putri Meriska untuk menikah. Setelah itu, Putri Meriska malu-malu menjawab semua pertanyaan dan ajakan  dari pangeran Ramosh. Tapi, walaupun malu-malu menjawabnya,  Putri Meriska akhirnya mau menikah dengan pangeran Ramosh yang dia cintai juga. Setelah  semuanya jelas, pangeran Ramosh sangat senang sekali hingga dia senangnya sampai kegirangan. Setelah itu, pangeran Ramosh pulang untuk mengatakan semuanya kepada keluarganya dan meminta izin kepada keluarganya.

            Setelah sampai dirumah, pangeran Ramosh langsung mengatakan kepada Ayahanda dan Ibundanya untuk mengizinkan pangeran Ramosh menikah bersama Putri Meriska. Ayahandanya Raja Jukorta dan Ibundanya Ratu Wilhelmina sangat mendukung anaknya pangeran Ramosh menikah dengan Putri Meriska. Karena bagi mereka, Putri Meriska adalah seorang gadis yang tidak hanya mandiri, dan dewasa tapi dia juga seorang gadis yang cantik dan sholeha, tidak seperti gadis-gadis yang lainnya. Walaupun kedua orang tua pangeran Ramosh setuju, tetapi tidak dengan kakak perempuannya Arum  Sari, atau yang akrab dipanggil Putri Arum. Putri Arum tidak setuju jika adiknya pangeran Ramosh menikah dengan Putri Meriska, karena dia berfikiran bahwa Putri Meriska adalah seorang gadis yang miskin yang tinggal dihutan. Setelah itu, pangeran Ramosh marah kepada kakaknya Putri Arum, dan pangeran berkata, “ Mengapa kamu tidak setuju kalau aku ingin menikah dengan Putri Meriska kak? Apa yang salah dengan ku kak? Apakah kamu iri dengan ku, kalau kamu belum mempunyai pasangan hidup? Makannya kakak jangan hanya dirumah , dan marah-marah saja kakak harus bersosialisasi terhadap linkungan sekitar.” Seteleh itu, kakaknya Putri Arum berdiam saja, dan lalu dia sadar diri atas perlakuan yang kekanak-kanakan nya. Kemudian, Putri Arum setuju untuk mengizinkan adiknya menikah duluan dengan Putri Meriska.

            Keesokan harinya, pangeran Ramosh kerumah Putri Meriska. Kali ini, pengeran datang bersama kedua orang tua dan keluarganya. Mereka berniat untuk melamar Putri Meriska. Dan keesokan harinya lagi, Putri Meriska menikah dengan pangeran Ramosh. Lalu Putri Meriska, kakaknya Marenta, dan adiknya Michael pindah ke Istana kerajaan Prince. Putri Meriska, kakaknya Marenta dan adiknya Michael senang tinggal di Istana yang sangat besar itu, dan mereka juga merasa bahagia. Satu tahun kemudian, pangeran Ramosh dan Putri Meriska dianugerahkan anak perempuan. Anak perempuannya itu diberi nama Fany Angelina. Fany Angelita tumbuh menjadi seorang anak yang cantik jelita. Setelah Putri Meriska memberikan anak kepada pangeran Ramosh, pangeran Ramosh makin sayang tehadap Putri Meriska. Dan kemudian, mereka berdua bahagia selama-lamanya.

Label:

1 Komentar:

Pada 3 Maret 2022 pukul 22.27 , Blogger jaanamacgregor mengatakan...

Playtech launches latest virtual casino game - JT Hub
Playtech today launches its latest virtual casino 익산 출장마사지 game. 안동 출장마사지 We review and try 의왕 출장안마 to win some 보령 출장마사지 of the 【 The Most Popular Games in Casino 속초 출장안마 】Best of all,

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda