Tugas Novel saya
Putri
Meriska
Pada
suatu hari, hiduplah seorang gadis cantik sholeha yang bernama Putri Meriska.
Putri Meriska tinggal disebuah hutan yang jauh dengan rumah penduduk. Dia
tinggal ditenggah-tengah hutan. Hutannya itu
bernama hutan rimba daki. Putri Meriska tinggal bersama Kakak
perempuannya dan adik laki-lakinya. Kakak perempuannya bernama Marenta dan adik
laki-lakinya bernama Michael. Mereka
tidak tinggal bersama kedua orang tua mereka, karena kedua orang tua mereka
sudah meninggal dunia sejak mereka masih kecil. Lalu, karena mereka tidak
mempunyai saudara lagi, mereka terpaksa hidup mandiri dihutan. Mereka tinggal
di sebuah rumah yang cukup besar, tetapi bentuknya sangat sederhana, karena
rumahnya dari peninggalan orang tua mereka. Rumahnya hanya ada enam ruangan yaitu, satu ruang tamu, satu
ruang dapur, satu ruang tempat sembahyang, dan tiga ruang tempat tidur. Mereka
tidak mempunyai kamar mandi, karena itu mereka selalu mandi di sungai atau di
air terjun yang tidak jauh dengan rumahnya.
Putri
Meriska sekarang ini sudah berusia 17 tahun. Dan sedangkan kakak perempuannya
Merenta berusia 21 tahun, dan adik laki-lakinya Michael sedang berusia 13
tahun. Kerena mereka anak yatim piatu dan sudah terbiasa hidup sendiri, mereka
sekarang hidup dengan sangat mandiri. Setiap hari mereka sudah mengetahui
pekerjaan mereka masing-masing. Pagi-pagi sekali sekitar pukul 5 pagi Putri
Meriska, kakak permpuannya Marenta, dan adik laki-lakinya michael sudah bangun.
Setelah itu, mereka bersama-sama pergi mengambil air wudhu ke sungai yang tidak
jauh dengan rumahnya. Dan kemudian mereka sholat berjama’ah di ruang sembahyang
bersama. Setelah sholat berjama’ah, Putri Meriska dan kakak perempuannyanya
Marenta pergi untuk mencari makanan dan kayu bakar di sekitar pinggir hutan
rimba daki. Sedangkan adik laki-lakinya Michael mengambil air di air terjun
yang tidak jauh dengan rumahnya dengan menggunakan ember. Karena rumah mereka
di tengah-tengah hutan, mereka harus menempuh perjalanan hingga mencapai 2 km
untuk sampai kepinggir hutan. Dan biasanya dalam perjalanan 2 km itu, mereka
berjalan kaki dan menempuh waktu selama 20 menit. Setelah selesai mengambil
makanan, buah-buahan, sayur-sayuran dan kayu bakar, kemudian mereka pulang.
Setelah sampai dirumah dan adik laki-lakinya Michael sudah selesai mengamil
air, mereka berdua kemudian memasak bersama. Lalu mereka makan bersama di ruang
tamu sambil berbincang-bincang. Dan kemudian Putri Meriska menyapu halaman
rumah. Sedangkan kakak perempuannya Marenta mencuci piring dan adik
laki-lakinya Michael mandi ke sungai. Dan seperti itulah aktifitas mereka
setiap hari nya.
Suatu
ketika, ketika pagi-pagi sekali kakak
perempunan Putri Meriska,yaitu Marenta sedang sakit demam. Kemudian, Putri
Meriska mencari kayu bakar, dan mencari makanan sendirian. Sekalian untuk mencari
obat-obat tradisional untuk kakak perempuannya Marenta. Di perjalanan, ketika
Putri Meriska melihat-lihat daun untuk obat tradisonal, Putri Meriska bertemu
dengan seorang lelaki yang tampan dengan menaiki kuda. Lelaki itu menjalankan
kuda dengan santai dan lelaki itu melihat Putri meriska. Kemudian lelaki itu menghampiri
Putri Meriska dan bertanya kepada Putri Meriska. Lelaki itu bertanya, “ Siapa
namamu nona cantik? Dan kamu tinggal dimana?”. Kemudian Putri Meriska menjawab,
“ Saya bernama Putri Meriska. Saya tinggal di tengah hutan rimba daki ini. Dan
siapa nama kamu ?” Kemudian lelaki itu menjawab, “ Saya bernama pangeran
Ramosh, saya seorang pangeran dikerajaan Prince.” Pangeran Ramosh adalah
seorang pangeran yang bijaksana, baik hati, ramah tamah dan tidak sombong
kepada semua orang . Dan setelah itu,
mereka berdua berbincang-bincang bersama . Dan ternyata mereka berdua saling
menyukai saat mereka pertama bertemu tadi. Tetapi mereka tidak saling buru-buru
dan jujur untuk mengatakan itu semua, karena mereka baru pertama kali bertemu
dan tampaknya masih malu-malu.
Putri
Meriska tidak lupa dengan kakaknya
Marenta. Kemudian, Putri Meriska berbicara tentang kakaknya Marenta kepada
pangeran Ramosh . “ Pangeran Ramosh, aku mempunyai seorang kakak perempuan,
kakak perempuanku ini bernama Marenta. Dia sekarang itu sedang sakit demam. Dia
sekarang sedang tidur dirumah. Apakah anda bisa membantuku untuk mencari obat
nya?”, kata Putri Meriska. Mendengar itu, walaupun baru pertama kali bertemu,
pangeran Ramosh ingin membantu Putri Meriska. Dia berniat mengajak Putri
Meriska untuk ke Istananya dan mengambil obat yang ada di Istananya. Jawab
pangeran Ramosh, “ Aku bisa membantu kamu, tapi bukan sekarang waktu nya. Aku
sekarang sedang ingin berburu binatang, yaitu rusa. Ma’af, ya! Bagaimana kalau
nanti siang? Aku akan mengajak kamu ke Istana ku. Apakah kamu mau pergi ke
Istana ku? Sekalian kamu melihat istana ku. Istana ku tidak jauh dari hutan
ini.” Lalu Putri Meriska menjawab, “ Ya sudahlah, aku mau ke Istana kamu nanti
siang. Aku juga sekarang ini ingin mencari makanan dan kayu bakar dipinggir
hutan sana.” Kemudian, mereka berjanji untuk bertemu di pinggir hutan di siang
hari. Setelah itu, karena mereka berdua saling sibuk, mereka berdua saling berpamitan
untuk pergi ke tujuan mereka masing-masing. Putri Meriska mencari makanan dan
pangeran Ramosh berburu binatang rusa.
Karena
sudah terlalu lama berbincang-bincang dengan pangeran Ramosh dan hari sudah
menjelang siang , Putri Meriska berlari-lari dengan cepat kepinggiran hutan
untuk mencari makanan dan kayu bakar. Putri Meriska berlari-lari hingga jatuh
bangun. Setelah sampai dipinggir hutan, Putri Meriska langsung mengambil
makanan, yaitu buah-buahan,sayur-sayuran dan
mengambil kayu bakar. Putri Meriska mengambil makanan dan kayu bakarnya
agak terlalu lama karena biasanya dia bersama kakak perempuannya Marenta,
sedangkan sekarang hanya sendirian. Setelah selesai mengambil makanan, buah,
sayur-sayuran dan kayu bakar, Putri Meriska lekas pulang karena dia kasihan
kepada kakak perempuannya Marenta karena belum dibuatkan makanan.
Setelah sampai dirumah ternyata, adik Putri
Meriska sudah membuatkan kakanya Marenta minuman teh hangat. Itu membuat Putri
Meriska senang dan lalu dia mengatakan terimakasih kepada adik laki-laki nya
Michael. Setelah itu, Putri Meriska langsung memasak dengan capat sekali. Putri
Meriska membuatkan kakaknya Marenta bubur untuk dimakan. Sedangkan adiknya
dibuatkan sayur. Kemudian, Purti Meriska kekamar kakak nya Marenta, dan berniat ingin menyuapkan kakak nya. Di kamar
kakaknya Marenta, Putri Meriska menyuapkan kakaknya Marenta sambil bercerita
tentang seorang lelaki yang sangat tampan yang bertemu dia pagi tadi. Putri
Meriska bercerita, “ Kak, tadi waktu aku sedang ingin melihat-lihat obat
tradisional demam, aku bertemu dengan seorang lelaki yang sangat tampan, baik
hati, dan tampaknya tidak sombong. Kak, dia itu adalah seorang pangeran di
kerajaan Prince. Dia bernama pangeran Ramosh. Kemudian, aku bercerita tentang
kakak, bahwa kakak sekarang sedang sakit. Dan dia akan membantu kita kak? Dan,
siang ini aku diajak pangeran Ramosh ke
Istananya . Aku sudah berjanji untuk ikut ke Istananya. Dan kita sudah janjian
dipinggir hutan rimba dika sana, tempat kita biasa mengambil makanan dan kayu
bakar. Bagaimana menurut kakak? Apakah kakak setuju atau tidak kak? “. Jawab
kakaknya Marenta, “ Ya, kakak sebenarnya setuju sih! Itukan demi kebiakan kakak
juga. Tapi kan, kamu baru kenal dengan pangeran Ramosh sekali? Apakah kamu
tidak takut? Apakah dia benar-benar baik pada kamu?”. Kemudian, Putri Meriska
menjawab, “ Aku yakin kak, pangeran Ramosh adalah seorang lelaki yang baik
hati, sudah kelihatan dari sorot matanya, dan sepertinya aku menyukainya.” Lalu
kakaknya Marenta berkata, “ Ya sudah. Terserah kamu saja, kakak tahu kamu sudah
besar dan sudah bisa jaga diri sendiri. Kakak hanya berpesan jaga diri kamu
baik-baik dan jagalah juga adik kita Michael yang masih kecil.” Putri Meriska
menjawab.” Iya kak. Aku akan menjaga diriku dan berusaha menjaga adik kita
dengan baik.” Setelah itu mereka berbincang-bincang sampai makanan kakaknya
Marenta habis.
Setelah
makanan bubur kak Marenta sudah habis, Putri Meriska keluar untuk mencuci
piringnya. Dan, ketika baru menutup pintu kamar kak Marenta, Putri Meriska
sudah dipanggil adiknya Michael. Ternyata, Michael sudah mendengar semua
pembicaraan yang telah dibicarakan Putri Meriska dan kakaknya Marenta tadi.
Sepertinya, Michael marah dengan kakaknya Putri Meriska. Dia marah karena dia
tidak mau ditinggalkan oleh kakanya Putri Meriska. Karena dia sudah
ditinggalkan ayah dan ibunya waktu dia masih kecil. Dan itu membuat adik Putri
Meriska, yaitu Michael menutup diri dan enggan bercerita tentang pribadi nya
kepada semua orang termasuk kakaknya sendiri. Kemudian Putri Meriska
menjelaskan kepada adiknya Michael untuk tidak takut, karena kakaknya tidak
akan meninggalkan nya. Setelah menjelaskan semuanya, dan setelah jelas semuanya
, Putri Meriska mencuci piring lalu bergegas mandi.
Setelah mandi, Putri Meriska
berdandan cantik dan memakai kerudung. Kemudian, karena Putri Meriska takut
pangeran Ramosh menunggu terlalu lama di pinggir hutan, Putri Meriska bejalan
dengan cepat, sambil berlari menuju ke pinggir hutan. Ternyata,setelah sampai
dipinggir hutan pangeran Ramosh nampaknya belum datang. Lalu, Putri Meriska
duduk diatas batu yang sangat besar, sambil menunggu pangeran Ramosh. Selama 15
menit Putri Meriska mondar-mandir dipinggir hutan sambil menunggu-nunggu
pangeran Ramosh. Dan tak terasa 30 menit sudah berlalu, Putri Meriska masih saja
bersabar untuk menunggu pangeran Ramosh. Dia tadinya berfikiran positif bahwa
pangeran Ramosh mungkin sedang berhalangan untuk pergi.Tapi, karena sudah 60 menit dia menunggu, Putri Meriska berfikir negative. Lalu, Dia
teringat kepada pesan kakanya tadi pagi. Dia berfikiran bahwa pangeran Ramosh
mungkin sudah membohonginya tadi pagi dan tidak akan datang ke pinggir hutan rimba dika ini.
Setelah itu, dia berbalik badan dan
berniat akan pulang. Ketika akan melangkahkan kakinya yang pertama kali, ternyata
pangeran Ramosh datang dengan kuda nya dan memanggil Putri Meriska dengan keras
sambil menjalankan kudanya dengan cepat. Pangeran Ramosh berkata, “ Putri
Meriska....Putri Meriska.....Putri Meriska.....Putri Meriska....! Tunggu saya ,
ma’afkan saya karena sudah membuat kamu menunggu terlalu lama di sini. Saya
tadi habis berburu binatang rusa, dan setelah itu saya pulang ke Istana bersama
prajurit saya. Dan saya tadi lupa telah berjanji kepada mu siang ini. Ma’afkan
saya Putri Meriska.” Dan kemudian Putri
Meriska berbalik badan, lalu dia senyum kepada pangeran Ramosh. Kemudian Putri
Meriska menjawabnya, “ Apa....Aku telah mema’afkan kamu pangeran Ramosh. Aku
tahu pasti kamu akan datang kesini.” Setelah itu Putri Meriska diajak pangeran
Ramosh untuk menaiki kuda nya. Dan setelah Putri Meriska duduk di belakang
pangeran Ramosh, pangeran Ramosh memerintahkan Putri Meriska untuk memegang
badannya agar tidak jatuh ketika kuda nya nanti melaju dengan kencang. Setelah
itu, mereka berdua ke Istana Prince tempat tinggal pangeran Ramosh.
Ditengah-tengah perjalanan, sampai
di luar hutan di dekat rumah penduduk, pangeran Ramosh memberhentikan kuda nya.
Di tempat ini, pangeran Ramosh menunjukkan Istana Prince yang sudah nampak
terlihat jelas dari jauh. Kemudian, pangeran Ramosh melanjutkan perjalanannya
menuju Istana. Sampai dipintu masuk Istana, Putri Meriska dan pangeran Ramosh
disambut dengan meriah oleh keluarga kerajaan. Kerajaan Prince ini sangat
menghormati tamu yang sedang bertamu kerumah mereka. Sampai di Istananya, Putri
Meriska lansung disungguhi makanan oleh Ayah dan Ibunya pangeran Ramosh, yaitu
Raja Jukorta dan Ratu Wilhelmina. Lalu, Raja Jukorta ayah pangeran Ramosh,
membisikkan pangeran Ramosh. Dia berkata, ” Siapa gadis cantik ini nak? Rumah
dia dimana? Apakah kamu nenyukainya? “ Kemudian pangeran Ramosh menjawab, ” Dia
itu bernama Putri Meriska. Dia adalah seorang gadis yang tadi siang tidak
sengaja aku temui di hutan. Dia tinggal tengah-tengah hutan rimba daki yah. Iya
aku menyukainya. Apakah ayahanda setuju dengan ku?” Dan lalu Raja Jukorta
menjawab, “ Ya, kalau ayahanda teserah kamu saja nak! Yang menjalankan kan kamu
bukan Ayahanda.” Kemudian mereka berdua saling tertawa dengan keras.
Setelah itu pangeran Ramosh memerintahkan
pembantu-pembantunya untuk mengambilkan obat demam yang manjur. Kemudian,
pangeran Ramosh memberikan obatnya kepada Putri Meriska. Selama diambilkan
obat, Putri Meriska bertemu dengan seorang perempuan, dan kemudian mereka mengobrol-ngobrol.
Ternyata, perempuan itu adalah kakak kandung pangeran Ramosh. Sepertinya kakak
pangeran Ramosh sombong,dan sifat kakaknya itu berbeda sekali dengan pangeran
Ramosh adiknya. Dan dia juga tidak menyukai Putri Meriska. Dia adalah bernama
Sekar Arum. Dia sering dipanggil Putri Sekar oleh keluarganya. Dia juga
sepantaran dengan kakaknya Marenta, yaitu berusia 21 tahun. Setelah lama
berbincang-bincang dengan keluarga pangeran Ramosh, lalu Putri Meriska pamit
untuk pulang karena hari sudah mulai sore.
Setelah pamitan dengan kedua orang
tua pangeran Ramosh dan keluarganya, kemudian Putri Meriska pulang diantarkan
pangeran Ramosh dengan menggunakan kuda. Ditengah perjalanan Putri Meriska
berkata,” Pangeran, aku diantarkan sampai di pinggir hutan rimba saja.” “Hari sebentar
lagi akan hujan, aku tidak tega mengantarkan gadis secantik dirimu sampai ke
pinggiran hutan saja. Tak apalah aku kehujanan, yang penting kamu tidak
kehujanan. Sekalian aku ingin mengetahui rumah kamu Putri Meriska.”, jawab pangeran Ramosh. Kemudian Putri Meriska
berkata, “ Terimakasih pangeran Ramosh. Kamu sangat baik padaku. Entah apa yang
bisa aku ucapkan untuk berterima kasih padamu. Padahal kita baru saja kenal
hari ini, tapi kita sudah seperti kenal lama. Sekali lagi terima kasih pangeran
Ramosh.” Lalu, pangeran Ramosh berkata,
“ Tak apalah, inikan sudah kewajiban manusia untuk saling tolong-menolong Putri
Meriska. Sekarang kita harus belok mana?” Setelah mereka berbincang-bincang,
mereka ternyata makin nyambung karena mereka mempunyai sifat dan watak yang
sama.
Tak terasa sudah sampai didepan
rumah. Setelah sampai dirumah Putri Meriska, Putri Meriska memberi salam, dan
ternyata yang membukakan pintu adalah adikknya Michael. Kemudian Putri Meriska
langsung menuju dapur untuk mengambilkan air hangat untuk obat demam kakaknya
untuk diminum. Setelah itu Putri Meriska memberikan obat kepada kakaknya
Marenta. Ternyata Putri Meriska lupa mempersilahkan pangeran Ramosh untuk masuk
ke dalam rumahnya. Setelah memberikan obat kepada kakaknya , Putri Meriska
mempersilahkan masuk pangeran Ramosh dan mengambilkan air minun untuk pangeran
Ramosh. Setelah airnya diminum, pangeran Ramosh berpamitan untuk pulang. Dia
juga berpamitan pulang dengan kakaknya Marenta. Dan sebelum pulang, Putri Meriska
mengatakan ucapan terima kasih lagi kepada pangeran Ramosh, setelah itu baru
pangran Ramosh pulang.
Keesokan harinya, ternyata pangeran
Ramosh bertamu kembali kerumah Putri Meriska. Kali ini dia bertamu tidak hanya
sendiri, tetapi dikawal dengan beberapa prajurit nya. Pangeran Ramosh bertamu
kerumah Putri Meriska dengan membawa
satu ekor rusa. Pangeran Ramosh membawa satu ekor rusa karena dia baru saja
menangkap hewan buruannya itu dekat rumah Putri Meriska, lalu pangeran Ramosh
berniat bertamu ke rumah Putri Meriska dengan membawa satu ekor rusa. Dirumah
Putri Meriska, pangeran Ramosh memerintahkan prajurit-prajurit nya untuk
memasak daging rusanya. Setelah dagingnya dimasak, dan sudah matang, mereka
makan bersama-sama. Putri Meriska mengajak adiknya Michael dan kakaknya Marenta
untuk makan. Kakaknya Marenta diajak karena kakaknya sudah sembuh dari sakit
demam. Setelah makannya habis, kemudian pangeran Ramosh dan prajurit-prajurit
nya berpamitan untuk pulang.
Keesokan harinya lagi, pangeran
Ramosh pergi kerumah Putri Meriska. Dan mulai sejak saat itu, pangeran Ramosh
sering pergi kerumah Putri Meriska. Karena pangeran Ramosh ingin mengetahui
lebih jauh lagi watak dan sifat Putri Meriska. Suatu hari ketika hari ulang
tahun Putri Meriska tiba, pangeran Ramosh datang kerumah Putri Meriska
malam-malam. Kemudian, pangeran Ramosh memberikan hadiah ulang tahunnya kepada
Putri Meriska, yaitu sebuah gaun yang berwarna merah muda yang sangat indah.
Dan ternyata tidak hanya hadiah saja yang pangeran Ramosh berikan kepada Putri Meriska,
ternyata pangeran Ramosh juga mengatakan semua isi hatinya yang paling dalam
kepada Putri Meriska yang telah terpendam selama berbulan-bulan dan kemudian
pangeran Ramosh mengajak Putri Meriska untuk menikah. Setelah itu, Putri
Meriska malu-malu menjawab semua pertanyaan dan ajakan dari pangeran Ramosh. Tapi, walaupun
malu-malu menjawabnya, Putri Meriska
akhirnya mau menikah dengan pangeran Ramosh yang dia cintai juga. Setelah semuanya jelas, pangeran Ramosh sangat senang
sekali hingga dia senangnya sampai kegirangan. Setelah itu, pangeran Ramosh
pulang untuk mengatakan semuanya kepada keluarganya dan meminta izin kepada
keluarganya.
Setelah sampai dirumah, pangeran
Ramosh langsung mengatakan kepada Ayahanda dan Ibundanya untuk mengizinkan
pangeran Ramosh menikah bersama Putri Meriska. Ayahandanya Raja Jukorta dan
Ibundanya Ratu Wilhelmina sangat mendukung anaknya pangeran Ramosh menikah
dengan Putri Meriska. Karena bagi mereka, Putri Meriska adalah seorang gadis
yang tidak hanya mandiri, dan dewasa tapi dia juga seorang gadis yang cantik
dan sholeha, tidak seperti gadis-gadis yang lainnya. Walaupun kedua orang tua
pangeran Ramosh setuju, tetapi tidak dengan kakak perempuannya Arum Sari, atau yang akrab dipanggil Putri Arum.
Putri Arum tidak setuju jika adiknya pangeran Ramosh menikah dengan Putri
Meriska, karena dia berfikiran bahwa Putri Meriska adalah seorang gadis yang
miskin yang tinggal dihutan. Setelah itu, pangeran Ramosh marah kepada kakaknya
Putri Arum, dan pangeran berkata, “ Mengapa kamu tidak setuju kalau aku ingin
menikah dengan Putri Meriska kak? Apa yang salah dengan ku kak? Apakah kamu iri
dengan ku, kalau kamu belum mempunyai pasangan hidup? Makannya kakak jangan
hanya dirumah , dan marah-marah saja kakak harus bersosialisasi terhadap
linkungan sekitar.” Seteleh itu, kakaknya Putri Arum berdiam saja, dan lalu dia
sadar diri atas perlakuan yang kekanak-kanakan nya. Kemudian, Putri Arum setuju
untuk mengizinkan adiknya menikah duluan dengan Putri Meriska.
Keesokan harinya, pangeran Ramosh
kerumah Putri Meriska. Kali ini, pengeran datang bersama kedua orang tua dan
keluarganya. Mereka berniat untuk melamar Putri Meriska. Dan keesokan harinya
lagi, Putri Meriska menikah dengan pangeran Ramosh. Lalu Putri Meriska,
kakaknya Marenta, dan adiknya Michael pindah ke Istana kerajaan Prince. Putri
Meriska, kakaknya Marenta dan adiknya Michael senang tinggal di Istana yang
sangat besar itu, dan mereka juga merasa bahagia. Satu tahun kemudian, pangeran
Ramosh dan Putri Meriska dianugerahkan anak perempuan. Anak perempuannya itu
diberi nama Fany Angelina. Fany Angelita tumbuh menjadi seorang anak yang
cantik jelita. Setelah Putri Meriska memberikan anak kepada pangeran Ramosh,
pangeran Ramosh makin sayang tehadap Putri Meriska. Dan kemudian, mereka berdua
bahagia selama-lamanya.
Label: Terserah :)
1 Komentar:
Playtech launches latest virtual casino game - JT Hub
Playtech today launches its latest virtual casino 익산 출장마사지 game. 안동 출장마사지 We review and try 의왕 출장안마 to win some 보령 출장마사지 of the 【 The Most Popular Games in Casino 속초 출장안마 】Best of all,
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda